Refleksi Hari Pendidikan Nasional

                


                  Ada yang istimewa dari peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023. Bagaimana tidak, pada hari tersebut juga merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur lebaran 1444 H. Acara peringatan hardiknas dijadikan satu dengan halal bi halal sekolah yang bertempat di Masjid Thaliban. Pada kegiatan ini diawali dengan kajian halal bi halal yang diisi oleh Bapak Rohmat Arif, S. T dengan materi kajian mengenai makna hari raya idul fitri. Seluruh warga sekolah berkumpul di masjid, menyimak materi dan kemudian merefleksikan pentingnya pendidikan bagi seorang muslim. Setelahnya seluruh warga sekolah berbaris rapi yang diawali oleh Kepala sekolah, bapak/ibu guru dan kemudian seluruh siswa secara bergantian untuk saling meminta maaf dan memaafkan. Pada waktu tersebut, semoga Allah Ta’ala menurunkan rahmat dan ridho atas hati yang telah saling memuhasabahi khilafnya dan hati yang telah lapang atas khilaf saudaranya. Sejatinya, kita bersaudara sebagai sesama mukmin dan bersaudara dalam ikatan keluarga besar Muhammadiyah Education Center Mojoagung.

                Pendidikan adalah pondasi penting bagi jiwa setiap manusia. Sejatinya, jiwa – jiwa yang terdidik tidak akan kehilangan arah. Ia paham betul hakikat dari eksistensi dirinya adalah terus belajar untuk menjadi versi terbaik dirinya bagi Tuhannya, Allah Robbul ‘Alamin. Jiwa yang terdidik akan paham betul bahwa segala yang dikerjakan di dunia akan dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Tuhannya. Maka, berangkat untuk menempuh pendidikan di sekolah juga adalah bagian dari ikhtiar mewujudkan jiwa – jiwa yang terdidik. Berkesempatan menempuh pendidikan hingga jenjang atas adalah nikmat dan amanah yang istimewa. Hal ini harus dijalani dengan penuh kesyukuran atas kesempatan yang tidak dimiliki oleh semua anak bangsa. Bahkan kita bisa lihat saja di sekitar lingkungan kita, tidak semua anak usia sekolah berkesempatan duduk di bangku sekolah untuk mendapatkan pendidikan.

                Maka bersekolah tidak melulu tentang pelajaran apa dan nilai berapa. Lebih dari itu, bagaimana proses dalam belajar di kelas, bagaimana proses belajar bersosialisasi yang baik dengan guru maupun dengan teman juga menjadi bagian penting untuk mewujudkan jiwa – jiwa yang terdidik. Pada akhirnya, semangat untuk terus belajar harus tetap menyala pada jiwa kita. Karena selamanya, sebelum raga kita dimasukkan pada liang lahat kesempatan belajar selalu ada. Kita saja yang harus menemukannya!


Red. Nizza Nadzillah Dzikrullah,S.Pd